Rantau
Telang-Seputarkito.com, Himpunan pemuda pemudi Desa Rantau Telang, Kecamatan
Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang tergabung dalam Ikatan
Remaja masjid (Irmas) mengelar perayaan Hari Besar Islam pada peringatan
Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 H.
Pantauan wartawan SeputarKito.com,
acara perayaan Isra Mi'raj Nabi Muhammad yang digelar di Masjid At-Taqwa,
Desa Rantau Telang, pada hari Sabtu, 29 APRIL 2017 lalu berjalan lancar dan
sukses dengan penceramah ustaz Aidil Fitrisyah Musa dan dihadiri oleh ratusan
masyarakat Desa Rantau Telang dan sekitarnya.
Menurut ketua pelaksana, Ucok Sevrawan, acara ini
tampil beda dari tahun ketahun dengan tingkat animo masyarakat yang tinggi, "Perayaan
isra mi’raj kali ini
digelar agak berbeda dari Tahun sebelum nya, yang mana pada tahun
sebelum nya belum begitu meriah dan antusias nya masyarakat dalam menyambut
isra mi'raj kali ini," terang Ucok saat berbicang dengan SeputarKito.com,
Rabu, 23 Mei 2017.
Tambahnya, perayaan Isra Mi’raj ini sudah
terancang sebelumnya dari jauh-jauh hari oleh ikatan remaja Masjid Rantau
Telang dengan menggandeng ustaz Aidil Fitrisyah Musa dari Kota Lubuk Linggau. Selain itu, dia
ucapkan rasa terimah kasihnya kepada kepala Desa Rantau Telang yang suport terhadap kegiatan ini
IRMAS Desa Rantalu Telang.
Ditempat
yang sama, Kades Desa Rantau Telang Arozak, mengaku bangga dengan kerja keras pemuda-pemudi
Desanya. Ia senang dan bangaa terhadap semangat acara yang sudah berjalan
sesuai harapan.
“Terima kasih atas dukungan atas kerja keras
pemuda-pemudi Desa Rantau Telang. Kita bangga memiliki Irmas yang antusias dan semangat
mengadakan acara seperti ini sehingga masyarakat merasa bangga dengan pemuda pemudi
desa Rantau telang yang kreatif dan inovatif,” jelas Arozak saat menyampaikan
kata sambutan pada perayaan Isra Mir’aj, Rantau Telang, Sabtu, 29 April 2017.
Sementara
itu, penceramah ustaz Aidil Fitrisyah Musa menyampaikan inti
dari perayaan Isra Mir’aj adalah meneladani sifat Rasul SAW, karena menurutnya,
berkat perjuangannya yang begitu besar dan kuat umat Islam dapat menikmati
manfaat dan hikmah di balik perjuangannya.
“Inti
dari perayaan Isra Mi’raj adalah meneladani sifat Rosul dan menerapkan sholat
lima waktu dalam kehidupan sehari-hari berkat perjuangan Nabi Muhamad, kewajiban sholat kita yang jumlah dulu berjumlah 50 raka'at menjadi 5
raka'at,”
terang ustaz Boy saat menyampaikan ceramahnya.
Ditambahkan
ustaz Gaul, sapaan akrabnya, “Andai saja sholat kita di tetapkan 50 raka'at mungkin
manusia di muka bumi tidak sanggup menjalani nya,” imbuhnya.
Di akhir ceramahnya, dia berpesan kepada jamaah untuk
dapat mengambil makna dan hikmah dalam peringatan Isra Mi'raj, “Apa yang kita
lakukan untuk masa akhirat kita amalkan, apa yang pernah
kita lakukan untuk kebaikan dan orang lain kita kerjakan,” ajaknya.
Laporan: Ucok Sevrawan
Editor: Dwi Irmayanti