Rabu, 03 Mei 2017

TAMPIL BEDA DARI BIASANYA PADA PERAYAAN ISRA MI'RAJ DESA RANTAU TELANG


Rantau Telang-Seputarkito.com, Himpunan pemuda pemudi Desa Rantau Telang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang tergabung dalam Ikatan Remaja masjid (Irmas)  mengelar perayaan Hari Besar Islam pada peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 H.

Pantauan wartawan SeputarKito.com, acara perayaan Isra Mi'raj Nabi Muhammad yang digelar di Masjid At-Taqwa,  Desa Rantau Telang, pada hari Sabtu, 29 APRIL 2017 lalu berjalan lancar dan sukses dengan penceramah ustaz Aidil Fitrisyah Musa dan dihadiri oleh ratusan masyarakat Desa Rantau Telang dan sekitarnya.

Menurut ketua pelaksana, Ucok Sevrawan, acara ini tampil beda dari tahun ketahun dengan tingkat animo masyarakat yang tinggi, "Perayaan isra miraj kali ini digelar agak berbeda dari Tahun sebelum nya, yang mana pada tahun sebelum nya belum begitu meriah dan antusias nya masyarakat dalam menyambut isra mi'raj kali ini," terang Ucok saat berbicang dengan SeputarKito.com, Rabu, 23 Mei 2017. 

Tambahnya, perayaan Isra Miraj ini sudah terancang sebelumnya dari jauh-jauh hari oleh ikatan remaja Masjid Rantau Telang dengan menggandeng ustaz Aidil Fitrisyah Musa dari Kota Lubuk Linggau. Selain itu, dia ucapkan rasa terimah kasihnya kepada kepala Desa Rantau Telang yang suport terhadap kegiatan ini IRMAS Desa Rantalu Telang.

Ditempat yang sama, Kades Desa Rantau Telang Arozak, mengaku  bangga dengan kerja keras pemuda-pemudi Desanya. Ia senang dan bangaa terhadap semangat acara yang sudah berjalan sesuai harapan.

“Terima kasih atas dukungan atas kerja keras pemuda-pemudi Desa Rantau Telang. Kita bangga memiliki Irmas yang antusias dan semangat mengadakan acara seperti ini sehingga masyarakat merasa bangga dengan pemuda pemudi desa Rantau telang yang kreatif dan inovatif,” jelas Arozak saat menyampaikan kata sambutan pada perayaan Isra Mir’aj, Rantau Telang, Sabtu, 29 April 2017.

Sementara itu, penceramah ustaz Aidil Fitrisyah Musa menyampaikan inti dari perayaan Isra Mir’aj adalah meneladani sifat Rasul SAW, karena menurutnya, berkat perjuangannya yang begitu besar dan kuat umat Islam dapat menikmati manfaat dan hikmah di balik perjuangannya. 

“Inti dari perayaan Isra Mi’raj adalah meneladani sifat Rosul dan menerapkan sholat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari berkat perjuangan Nabi Muhamad, kewajiban sholat kita yang jumlah dulu berjumlah 50 raka'at menjadi 5 raka'at,” terang ustaz Boy saat menyampaikan ceramahnya.

Ditambahkan ustaz Gaul, sapaan akrabnya, “Andai saja sholat kita di tetapkan 50 raka'at mungkin manusia di muka bumi tidak sanggup menjalani nya,” imbuhnya.


Di akhir ceramahnya, dia berpesan kepada jamaah untuk dapat mengambil makna dan hikmah dalam peringatan Isra Mi'raj, “Apa yang kita lakukan untuk masa akhirat kita amalkan, apa yang pernah kita lakukan untuk kebaikan dan orang lain kita kerjakan,” ajaknya.

Laporan: Ucok Sevrawan
Editor: Dwi Irmayanti