MURATARA - SeputarKito.com, Sekretaris
Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), H. Abdullah
Makcik mendengarkan aspirasi kepala sekolah se Kabupaten Muratara pada pertemuan
musyawarah kerja kepala sekolah di SMAN Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu, Selasa (14/3)
Diwakili Kepala SMAN
Surulangun, Suheriah mengatakan sejak regulasi pendidikan dikelola Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan, para guru banyak mengeluh. Ibarat perjalanan para guru
sekarang sedang tertatih-tatih.
Mengingat kondisi
keuangan yang belum stabil namun program harus dilaksanakan. Sebagai bayangan
saja, gaji para guru yang mengeluh terlambat pembayaran gaji, bulan Maret ini
kawan-kawan belum gajian.
"tak hanya itu kegiatan
yang lain kita harus mengurusnya ke Provinsi tentu costnya lebih besar," ungkapnya.
Begitu juga, dengan
administrasi tentunya sangat sulit, sebab banyak para guru di pelosok Muratara
jarak tempuh yang tidak terjangkau.
Suheriah sangat berterima kasih saat rapat kepala sekolah Sekda Muratara
berkenan hadir untuk mendengarkan keluhan para guru.
Sementara itu Sekda
Muratara, H. Abdullah Makcik meminta para kepala sekolah untuk bersabar dengan
regulasi yang mengembalikan kebijakan pendidikan ke Provinsi. Abdullah Makcik
menyatakan kondisi para guru sama halnya dengan orang yang baru nikah. Sangat
wajar apabila masih serba perbaikan.
Namun pihaknya yakni
pemerintah Kabupaten Muratara tidak akan meninggalkan pendidikan seutuhnya.
"salah satunya
yakni operasional mobil untuk kepala SMA dan SMK tidak ditarik pemerintah,“ ungkapnya
Sambung Sekda,
pemerintah kabupaten Muratara sangat konsen dengan dunia pendidikan yakni
tercantum dalam visi misi bupati dan wakil bupati Muratara yakni mewujudkan
masyarakat yang cerdas.
"meski regulasi nya
ke Provinsi, kita tetap perhatikan pendidikan. Kita minta para guru bekerja maksimal. Dalam
menyiapkan SDM yang berkualitas demi kebangkitan Muratara bersaing dengan kabupaten
kota lain,” pungkasnya.