Muratara
– SeputarKito, aksi ratusan
massa relawan dan simpatisan Isa Ansori dan Rinta Mizar dari
Muara Rupit dan Karang Dapo yang menduduki gedung Dewan Perwakilan Rakyat
(DPRD) Muratara
pada hari Senin, 20/2/2017 lalu menyisakan pertanyaan publik.
Terhitung sudah empat hari kerja, aksi
tersebut belum membuahkan hasil dari tuntutan warga yang mendesak ketua DPRD
Muratara untuk segera melantik anggota dewan Penganti Antar Waktu (PAW) sesuai
dengan surat keputusan gubernur Sumatera Selatan nomor : 628/KPTS/II/2016 &
629/KPTS/II/2016.
Aksi massa
yang menyegel dan membuat tenda di depan gedung DPRD Muratara ini, akhirnya
bubar pada jam 02:00 WIB, setelah massa sepakat untuk membahas persoalan
tersebut dengan pemerintah Kabupaten Muratara secara rembukan.
Baca juga:
Pemkab
Muratara melalui wakil bupati (Wabup) menyatakan bertanggungjawab dan bersedia
menjadi perantara persoalaan yang dituntut oleh warga tersebut. Ia juga menjamin,
jika warga bersedia membubarkan diri dan percaya dengan pemkab Muratara selama
satu minggu akan ada hasil positif.
“poin
penting dalam rembukan ini adalah kami (pemkab Muratara) melalui saya,
bertanggungjawab untuk menyelesaikan persoalaan ini. Untuk itu, kami mohon
kesabarannya untuk mengetahui hasil
selama satu minggu kedepan”, jelas Devi saat berdialog dengan warga di rumah
dinasnya, Muara Rupit, Selasa, 21/2/2017.
Selain itu,
orang nomor dua di Muratara ini, kembali menjelaskan kepada pendemo sesuai
dengan kapasitasnya bersama jajaran pemkab Muratara akan bekerjasama untuk
menyelesakan persolaan yang dituntut oleh warganya ini. Ia juga meminta kepada
pendemo untuk membuka akses jalan masuk gedung DPRD Muratara.
“untuk
kelancaran kerja para anggota dewan, kami pemkab Muratara mintak tolong akses
jalan menuju gedung DPRD Murata untuk dibuka”, pintaknya.
Ditempat yang
sama, warga menerima tawaran dari pemkab Muratara dan mengapresiasi tanggapan
positif dari Wabup Muratara. Hal ini, diakui oleh Wakboy Kampus (nama akun Facebooknya)
yang aktif mengikuti perkembang aksi ini. Ia sangat senang dengan rembukan dan
tawaran solusi dari pemkab Muratata.
“rembukan
selesai jam 02:00 dini hari ini menghasilkan kesepatan untuk membuka akses
segel gedung DPRD Muratara. Dengan jaminan kepercayaan kepada pemkab untuk
menyelesaikan persoalaan ini selama satu minggu”, urai Wakboy.