Rupit-SeputarKito.com, Rencana aksi demo pemuda Musi Rawas Utara (Muratara) yang mengatas namakan Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Muratara (GPM-Mara) pada hari, Selasa, 25 April 2017 besok sudah terlihat jelas dengan kesiapan atribut dan alat peraga yang sudah disiapkan.
Para pendemo menuntut kepada Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Muratara untuk segera memecat staf khusus Bupati Muratara bidang keagamaan dan kemasyarakatan.
Pasalanya, menurut ketua umum GPM-Mara, Redi Kosasi, oknum staf bupati tersebut sudah menodai nilai-nilai agama Islam di Muratara dengan melakukan perbuatan asusila kepada pegawai Dinas Sosial Muratara, (red).
“Kita menuntut kepada pemkab untuk segera mencopot ustadz FI dari jabatannya sebagai staf khusus bupati karena dia telah menodai nilai-nilai agama Islam dan melukai akhlak Muratara,” jelas Rendi melalui pesannya kepada media SeputarKito.com, Rupit, 24 April 2017.
Sebagai pemuda dan penerus generasi bangsa, ia dan massa lainnya terpanggil hatinya untuk menyuarakan kebaikan di bumi Berselang Serunding yang baru saja menjadi daerah otonomi baru.
“Jangan sampai kemaksiatan melanda para pejabat pemerintah daerah Muratara di bumi Muratara” tambahnya.
katanya, dia dengan puluhan peserta aksi demo lainnya akan melakukan aksinya demonya didepan kantor Bupati Muratara.
Diteruskannya, rencana selanjutnya akan melakukan long march ke gedung DPRD Muratara.
“Demo kita sudah direncanakan didepan kantor Bupati Muratara, apabila dirasa perlu kita akan berjalan menuju gedung DPRD Muratara untuk melakukan hal yang sama,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Arissa Milano (Netizen facebook) menanggapi undagan aksi demo ratusan pemuda Muratara yang sudah beredar tiga hari yang lalu dimedia sosial. Ia anggap biasa-biasa saja, sebab, menurutnya tidak perlu mengadakan aksi demo apabila yang bersangkutan sudah tidak menjabat lagi alias mengundurkan diri.
“Awak tidak mau ikut demo kareno percuma saja, yang mau di demo itu orang yang bersangkutan sudah tidak ada lagi,” tulis komentar Arissa.