Rabu, 26 April 2017

CATATAN DIBALIK PENGHARGAAN MURATARA

Muratara-SeputarKito.com, Penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sebagai Kabupaten Daerah Otonomi Baru (DOB) bekinerja terbaik di wilayah bagian barat tahun 2017 pada 25 April 2017 lalu, selain mendapat apresiasi masyarakat ternyata juga menimbulkan banyak tanya.

Seperti yang diungkapkan salah satu pemuda Muratara, Abdul Aziz kepada SeputarKito.com, Rabu 26 April 2017. Dikatankannya, perlu penjelasan lebih detail terhadap indikator pencapain tersebut sehingga Muratara mendapat penghargaan pada Otoda ke-XXI di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 25 April 2017.

“Saya pribadi tentu sangat mengapresiasi dengan Pemerintah Muratara atas penghargaan ini, akan tetapi perlu dijelaskan indikator-indikator apa dari pencapaian yang dinilai baik, sehingga Pemkab Muratara mendapat penghargaan tersebut,” terangnya.

Baca juga: Lima Pencapaian, Muratara Dapat Penghargaan

Ditambahkannya, penghargaan yang didapatkan Muratara melalui Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Muratara ini belum menjadi kepuasan masyarakatnya. Pasalnya, penghargaan itu tidak singkron dengan kenyataan di Muratara.

Menurut Aziz, selain rasa senang dan bangga atas pemberian penghargaan oleh Kemandagri kepada pemkab Muratara. Dia juga prihatian dibalik penghargaan pencapaian tersebut. Sebab, baginya pencapaian Muratara itu belum subtansial.

"Pencapaian itu belum subtansial contoh dibidang pendidikan, masih banyak anak-anak yang putus sekolah di desa-desa Kabupaten Muratara. Masih ditemukan pembangunan fasilitas umum yang tidak memadai.  Misalnya, masih banyak jalan yang rusak dan berlobang," jelas Aziz.

Kembali dia katakan, masih banyak lagi pekerjaan rumah Pemkab Muratara harus tuntaskan. Selain itu, dia berharap pemkab terus memicu semangatnya dalam bekerja untuk melepas status Muratara dari daerah tertinggal. Dijelaskannya, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur dasar, layanan umum dan tata kelolah keuangan daerah.

"Pemkab Muratara harus lebih giat lagi untuk bekerja dengan harapan Muratara terlepas dari daerah tertinggal, misalnya, keamanan, masih banyak pemberitaan yang menyebutkan salah satu Desa di Muratara kampung begal," harapnya.

Senada dengan Aziz, kepala Sekolah Dasar (SD) Muara Batang Empuh, Nurhamda, beranggapan pemerintah daerah Muratara masih kurang perhatian terhadap pendidikan. Menurutnya, meskipun sekolahnya mendapat peringkat akreditasi B belum sebanding dengan sarana prasarana pada umumnya.

"Senang kita mendapatkan penghargaan itu. Tapi sayang, dibalik itu belum ada bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah terhadap fasilitas, sarana, prasarana, dan penunjang lainnya," tuturnya.