Foto: salah satu korban keluarga yang tewas tertembak oknum polisi, Selasa, 18 April 2017
LUBUKLINGGAU-SeputarKito.com, Warga Jalan HM Soeharto, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, dihebohkan dengan insiden penembakan anggota polisi terhadap sebuah mobil Honda City dengan Nomor Polisi (Nopol) BG 1488 ON yang ditumpangi satu keluarga. Akibat kejadian ini satu orang tewas sementara 6 orang lainnya mengalami luka-luka, Selasa, 18 April 2017.
Berdasarkan data yang dihimpun, Satu keluarga tersebut berasal dari Desa Blitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, yang akan menghadiri undangan di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas.
Korban diantarannya, Gatot Sundari (29), ia nyaris tewas karena mengalami luka tembak dibagian punggung. Sementara itu anggota keluarga lainnya yakni, Indra (35), mengalami luka tembak dibagian tangan hingga tembus, Novianti (31), mengalami luka tembak bagian lengan sebelah kanan. Lalu Dewi Arlina (39) mengalami luka tembak lengan bagian sebelah kiri tembus, Genta Wicaksono balita usia (3) mengalami luka dibagian telinga sebelah kiri. Sedangkan Galih (6) tidak mengalami luka. Kemudian Surini (50) harus mengalami nasib naas dan diduga tewas ditempat, karena mengalami luka tembak di bagian paha kiri satu lubang, luka perut sebelah kiri, dan tiga luka tembak dibawah payudara sebelah kanan.
Foto: kondisi mobil paska insiden penembakan di Jalan HM Soeharto, Lubuklinggau, Selasa, 18 April 2017
Sementara itu, Wakapolres Lubuklinggau, Kompol Andi Kumara mengatakan bahwa penembakan terhadap mobil tersebut karena pengemudi mobil tidak mau berhenti saat dirazia lalulintas, bahkan nyaris menabrak anggota yang sedang razia.
Andi menerangkan kronologis peristiwa berdarah tersebut, terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Dimana polisi tengah melakukan razia sejak sejak pukul 10.00 WIB . Razia tersebut dipimpin Kapolsek Lubuklinggau Timur, AKP Muhammad Ismail.
Saat berlangsung razia, lanjut Andi, ada kendaraan yang tidak mau dihentikan, dan nyaris menabrak anggota polisi yang tengah bertugas. Polisipun dengan cepat melakukan pengejaran, dan saat sopir mengetahui hal itu, justru menambah kecepatan dan sampai di lampu merah Taba pingin pun mereka nekat menerobos. Tak jauh dari lampu merah mobil sempat mengurangi kecepatan, karena ada mobil didepannya. Polisi kembali mengejar dan mencoba menghentikan, tapi lagi lagi mobil melaju semakin kencang, dan ahirnya polisi berhasil menghentikan mobil sampai depan Bank Mandiri. Saat diminta membuka kaca pengemudi mereka tidak segeravmembukanya
"Disuruh buka kaca tidak mau, diberikan tembakan peringatan tidak berhenti, sementara kaca gelap jadi tidak tampak apa isi dalam mobil tersebut, anggota pun semakin curiga. Kemudian setelah terjadi (tembakan) dan dicek di dalamnya tidak seperti dugaan," terangnya.
Mengenai SOP penembakan, Andi menyatakan sebetulnya harus memberikan tembakan peringatan terlebih dahulu dan itu sudah dilakukan anggotanya. Namun untuk urgensi memberikan tembakan akan dikaji lagi oleh tim khusus dari Polda. (DIY)