Rabu, 19 April 2017

OMBUDSMAN ANGKAT BICARA TERHADAP AKSI KOBOI POLISI


Lubuk Linggau – SeputarKito.com, Kasus penembakan polisi terhadap mobil yang menerobos barisan razia di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Salah satu pihak yang sangat geram dengan tindakan koboi polisi ini adalah Komisi Ombudsman Nasional. Ombudsman sebagai lembaga negara Indonesia yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik menilai cara kerja polisi tidak tidak sepantasnya terjadi.

Menurut Ketua Ombudsman RI, Amzulian Rifai, cara kerja polisi yang mengejar pengendara yang menerobos barisan razia dengan cara menembak sudah tidaklah profesional. Apalagi tembakan diperparah yang mengakibatkan dua korban tewas dan empat kritis.

"Polisi profesional seharusnya menghentikan laju kendaraan tidak dengan tembakan yang mematikan,” ucapnya, Rabu (19/4).

Menurutnya, tindakan itu hanya memerburuk citra Polri yang saat ini memang sangat disorot oleh publik. “Ini sebuah kejadian yang merugikan di tengah upaya keras pimpinan Polri meraih trust (kepercayaan) dari publik,” tambah Amzulian.

Ombudsman berharap Kapolda menindak tegas anggota yang sudah bertindak seperti koboi jalanan tersebut. Apalagi mencabut nyawa orang tanpa alasan yang kuat. Amzulian berpendapat, Kapolda harus bertindak cepat supaya tidak berlarut dan dampak kasus ini akan merugikan institusi Polri.

“Harus juga dievaluasi kepatutan seorang anggota tersebut dalam memegang senjata api,” tuturnya.
Publik, ucap Amzulian, menantikan langkah profesional dan terbuka dari Kapolda Sumsel.

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, untuk mengusut kasus penembakan itu dia telah memerintahkan tim propam untuk melakukan penyelidikan.


Ditambahkan Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Cahyo Budi Siswanto, anggota Propam Polda memang sedang menyeliki kejadian ini. "Untuk jenazah korban yang meninggal sudah diantar ke rumah duka. Anggota juga sudah melayat,” tutupnya. (DIY)