Minggu, 09 Juli 2017

Pembangunan Infrastruktur Desa Kosgoro Tidak Merata


Kosgoro - SeputarKito.com, pembangunan di Desa Kosgoro, Kecamatan STL. Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas dilansir oleh warganya tidak merata dan hanya terpusat di sekitar orang terdekat kepala Desa.

Hal ini disampaikan warga Kosgoro yang namanya tidak mau disebut saat berbincang kepada awak media SeputarKito.com, Minggu, 9/7/2017.

Menurutnya kepemimpinan kepala Desa (Kades) Kosgoro, Samsul Agais selama dua periode tidak dirasakan olehnya seperti pembangunan jalan Desa, Siring Desa, Air Bersih dan pemberdayaan masyarakat.

"Selama dua periode kepemimpinan Kades Samsul Agais tidak ada pembangunan disekitar kami," jelasnya.

Lanjutnya, seharusnya pembangunan di Desa Kosgoro dapat dirasakan oleh semua warganya bukan terkotak. Selain itu dia juga geram dengan prilaku tidak transparannya pengunaan dana Desanya.

"Sampai saat ini, kami warga tidak tahu Desa Kosgoro tidak tahu berapa anggaran dana Desa untuk pembangunan infrastruktur," ujarnya.

Sementara itu, diwaktu yang sama, kepala Desa Kosgoro, Samsul Agais membantah ada pembangunan disekitar rumahnya. Menurutnya pembangunan sudah sesuai usulan para Kepala Dusun (Kadua) disetiap Dusun. Dia juga menceritakan, pembangunan yang mengunakan Dana Desa (DD) bertahap.

"Datek pembanguan didekat rumahku, kalau ada tidak apa-apa dipermasalahkam, pembangunan infrastruktur itu sekarang tahap pertama dan ada tahapan selanjutnya," jelasnya.

Laporan: Herman
Editor: Dwi Irmayanti

Minggu, 02 Juli 2017

Terungkap, Pemimpin ISIS Ternyata Orang Yahudi Tulen

Internasional-SeputarKito.com, Sejumlah media asing, diantaranya Veterans Today, mengabarkan pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi adalah orang Yahudi tulen. Hal paling mengejutkan adalah, disebutkan bahwa dia sejatinya adalah agen Mossad (Dinas Rahasia Luar Negeri Israel).

Nama asli Abu Bakar Al-Baghdadi adalah Emir Daash alias Simon Elliot alias Elliot Shimon. Dia lahir dari orang tua Yahudi dan direkrut serta dilatih Mossad untuk membuat kekacauan di kawasan Timur Tengah serta perang sesama masyarakat Arab dan Muslim.

Hal ini makin menguatkan bocoran rahasia dari mantan agen NSA (Dinas Rahasia Amerika Serikat), Edward Snowden, yang menyebutkan ISIS sebenarnya adalah bentukan dari intelijen Amerika Serikat, Inggris dan Israel.

Mereka menciptakan sebuah organisasi militer yang mengklaim kekhalifahan Islam dengan Abu Bakar Al-Baghdadi diusung sebagai khalifah untuk menarik para militan Islam dari seluruh dunia bergabung ke dalam tubuh ISIS.

Bukti nyata bahwa ISIS adalah bentukan Israel makin menguat ketika organisasi militer ini justru menyerang negara-negara Arab yang sedang kacau, diantaranya Irak dan Suriah. ISIS kini telah menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak. Di Suriah mereka mendirikan pusat pemerintahan di Raqqa dan berhasil menguasai kota besar Mossul di Irak.

Mengklaim sebagai organisasi militer bernafas Islam, kelompok ini justru meledakkan makam Nabi Yunus dan mengancam akan meledakkan Ka`bah (Kiblat umat muslim se-dunia). ISIS juga mengancam menghancurkan Pemerintahan Hamas di Gaza Palestina, yang saat ini sedang diserang Israel.

Parahnya di Indonesia, ISIS justru mendapat simpati dari sejumlah orang yang langsung sukarela mendaftarkan diri sebagai pengikut. Tanpa menyelidiki atau mencari kebenaran informasi tentang ISIS. Sedikitnya 56 orang Indonesia sukarela menjadi anggota ISIS.

Adalah fakta bahwa para militan ISIS yang luka dirawat di RS Israel di Dataran Tinggi Golan, perbatasan Suriah. Namun tak satupun peluru ISIS ditembakkan ke wilayah Israel, padahal sebagian wilayah pendudukan mereka berbatasan dengan Golan (wilayah Suriah yang dicaplok Israel).

Pembentukan ISIS adalah strategi "madu", menarik para lebah militan Islam yang secara polos terpesona untuk hijrah ke negara "Khalifah". Setelah terkumpul dan dimanfaatkan, langkah Israel dan Barat adalah membasmi habis para militan tersebut, dengan cara genoside, yakni metode seperti memisahkan Serigala dari Domba.

ISIS juga bertujuan menghancurkan kestabilan negara yang berbatasan dengan Israel : Suriah, Yordan, Lebanon Selatan, Mesir Sinai. Agar negara Zionis aman. Dengan taktik adu domba, perang saudara, issu Sunni versus Syiah, moderat versus fundamentalis, Islam versus Krisren, Kurdi versus Arab. 

Banyak muslim termakan issu tersebut, termasuk di Indonesia, ini adalah grand design Zionis Yahudi. Sangat penting waspada terhadap ISIS dan antek-anteknya. 

Dikutip Dari  Berbagai Sumber
Editor: Rahmat Aizullah

Sabtu, 01 Juli 2017

Demi Transparansi, Pemdes Lubuk Kumbung Pampang Baliho APBDes 2017

Muratara - SeputarKito.com, Meskipun baru bersifat imbauan, bagi Pemerintah 
Desa (pemdes) Lubuk Kumbung, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sudah mulai melakukan perintah Kementerian Desa untuk memasang spanduk atau baliho APBDes di Desanya.

Menurut kepala Deaa Lubuk Kumbung, Muhammad Halian, dia belum mendapatkan perintah secara resmi untuk memasang baliho baik dari pemerintah Kabupaten Muratara, Provinsi  maupun pusat. Namun, dia katakan semua itu demi transparansi. 

“Jujur kita belum terima surat edaran yang mewajibkan agar memasang baliho tersebut, baik dari Kemendes ataupun dari pemkab. Namun ini sebagai bentuk transparansi penggunaan APBDes kepada masyarakat, agar masyarakat tahu uang yang masuk berapa dan dibelanjakan apa saja,” ujar Halian, saat wawancara awak media SeputarKito, Lubuk Kumbung, Sabtu, 1 Juli 2017.

Dikatakannya, di era modern saat ini, sudah selayaknya badan atau lembaga yang menggunakan atau membelanjakan uang negara harus transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.

Masyarakat, menurutnya, harus menjadi kontrol dan mitra pemerintah untuk bersama-sama melakukan pengawasan agar pembangunan di tingkat desa bisa maksimal.

“Selain itu, dengan begini tugas pemerintah desa lebih mudah. Kita tidak perlu menjelaskan tentang APBDes kepada perorangan, tinggal yang mau tahu silakan datang ke balai desa dan bisa dilihat langsung. Tapi kalau ada yang bertanya tetap kita kasih penjelasan,” imbuhnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Karang Jaya, Afrizal, mengapresiasi langkah Desa Lubuk Kumbung yang sudah berani melakukan transparansi penggunaan anggarannya.

Menurutnya, hal tersebut alangkah baiknya juga diikuti oleh dinas atau instansi, baik oleh SKPD atau sekolah yang menggunakan dana BOS.

Sehingga Kabupaten Muratara bisa menjadi contoh untuk transparansi akuntabilitas dan anggaran bagi wilayah-wilayah lainnya.

“Dua jempol untuk desa-desa yang sudah berani pasang. Apalagi kalau sekolah dan dinas juga pasang. Pokoknya, setiap pengguna anggaran kalau bisa harus pasang,” paparnya.

Laporan : Supriyadi 
Editor : Dwi Irmayanti

Jumat, 12 Mei 2017

Puasa Ramadhan dan Hari Raya Tahun 2017


Jakarta-SeputarKito.com, Kedatangan bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2017 ini diprediksi akan berlangsung bareng, seperti tahun 2016. Baik oleh kalangan yang berpegang pada hisab maupun (imkanur) rukyah. Awal puasa Ramadhan akan jatuh pada tanggal 27 Mei 2017, sementara Idul Fitri akan jatuh pada 25 Juni 2017.
“Dengan demikian, warga Muhammadiyah, dan umat Islam se-Indonesia akan memulai shalat tarawih sejak Jum’at malam (26 Mei),” jelas Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid MSi, (14/3), seraya menambahkan bahwa puasa tahun ini hanya 29 hari.
Menurut Nadjib, kebersamaan penyambutan awal Ramadhan ini terjadi karena posisi hilal saat ijtimak akhir Sya’ban sudah di atas 4 derajat. “Awal Ramadhan dipastikan bareng karena saat akhir bulan Sya’ban, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan posisi hilal saat matahari terbenam sudah di atas 4 derajat.”
Dalam perhitungan hisab haqiqi wujudul hilal yang dipedomani oleh Muhammadiyah, disebutkan bahwa ijtimak jelang Ramadhan terjadi pada hari Jum’at, 26 Mei 2017 M pukul 02:46:53 WIB. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari, di Yogyakarta = +08 derajat 01’ 58’ (hilal sudah wujud).
“Dan di seluruh wilayah Indonesia, pada saat terbenam Matahari itu, posisi rembulan atau bulan sabit  berada di atas ufuk. Sehingga 1 Ramadhan 1438 H jatuh pada hari Sabtu, 27 Mei 2017 M,” tegasnya.
Nadjib menambahkan, kebersamaan juga akan terjadi pada Idul Fitri. “Untuk Idul Fitri, ijtimak jelang Syawal 1438 H terjadi pada hari Sabtu, 24 Juni 2017, pada pukul 09:33:12 WIB.”
Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta adalah 03 derajat 46’ 31’. Artinya, hilal sudah wujud. Dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari, posisi rembulan (Bulan) sudah berada di atas ufuk. “Sehingga 1 Syawal 1438 H atau yang lebih dikenal dengan Lebaran Idul Fitri jatuh pada Ahad, 25 Juni 2017,” tegasnya.
Meski demikian, Nadjib tidak menampik jika ada kemungkinan perbedaan hari dan tanggal Idul Fitri ini. Terutama bagi kalangan yang menggunakan metode “rukyah” murni. Sebab, posisi hilal saat matahari terbenam pada tanggal 24 Juni 2017 berada di angka 3 yang mungkin sulit untuk dirukyah secara kasat mata.
“Tapi berdasarkan metode imkanur rukyah, mereka berpandangan bahwa jika posisi hilal sudah berada di atas 2 derajat, maka sudah dinilai masuk bulan baru,” jelas Nadjib.
Perlu diketahui bahwa terdapat dua metode dalam penetapan awal bulan hijriah: rukyah dan hisab. Keduanya berpijak dari Hadits Rasulullah “shumu lirukyatihi wa aftiru lirukyatihi”. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, selain rukyat bil’ain (mata telanjang), juga dilakukan rukyat bil ilmi (rukyat melalui perhitungan ilmiah), yang kini lebih dikenal dengan ilmu hisab atau ilmu falak.
Dalam sistem rukyat bil’ain, atau lazim disebut rukyah saja, mengharuskan seseorang melihat hilal tanggal 29 bulan Qamariyah. Jika hilal dapat dilihat ketika matahari terbenam (saat terjadinya ijtima’), maka malam itu dan keesokan harinya dinyatakan sebagai bulan baru. Jika tidak, disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari.
Sementara dalam hisab, di Indonesia ada dua aliran: haqiqi dan urfi. Hisab urfi adalah sistem perhitungan kalender yang didasarkan pada peredaran rata-rata bulan mengelilingi bumi dan ditetapkan secara konvensional.
Sedangkan hisab haqiqi didasarkan pada peredaran bulan dan bumi yang sebenarnya, bahwa umur tiap bulan tidaklah konstan dan juga tidak beraturan, tergantung posisi hilal setiap awal bulan. Sehingga boleh jadi dua bulan berturut-turut umurnya 29 hari atau 30 hari atau boleh jadi bergantian.

Sumber: pwmu
Editor: Dwi Irmayanti

Selasa, 09 Mei 2017

Aktivitas Jalan Lubuk Kumbung Terganggu Akibat Excavator PT CLBB Mogok

Lubuk Kumbung - SeputarKito.com, alat berat excavator type PC 200 milik perusahan Citra Loka Bumi Begawan (CLBB) yang rusak di jalan penghubung Desa Lubuk Kumbung, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara menganggu aktivitas transportasi warga Desa  Lubuk Kumbung dan sekitarnya, Selasa, 9 Mei 2017. 

Pantauan wartawan SeputarKito.com, dilokasi, alat berat yang sudah mangkrak selama tiga bulan sejak bulan Februari 2017 ini belum juga diambil oleh pemiliknya. 

Hal ini diakui oleh Aan (32) warga Desa Lubuk Kumbung, Kecamatan  Karang Jaya, Kabupaten Muratara. Menurutnya, alat berat tersebut sangat mengganggu aktivitas transportasi dijalan desanya. Pasal, excavator tersebut tersebut menduduki bahu jalan menuju ke Desa Lubuk Kumbung. 

"Excavator punyo PT CLBB yang mangkarak dijalan Desa kami tersebut sangat mengganggu aktivitas transportasi jalan," katanya saat diwawancarai melalui telpon, Lubuk Kumbung, Selasa, 9 Mei 2017. 

Lanjutnya, seharusnya excavator yang rusak itu, seharus cepat-cepat dipindahkan dari bahu jalan. Baginya, jangan sampai menganggu aktivitas warga. 

"Alat berat itu harus cepat dipindahkan jangan sampai menganggu kelancaran aktivitas warga," tambahnya. 

Sementara itu, kepala Desa Lubuk Kumbung, Muhammad Halian membenarkan adanya excavator milik perusahaan sawit PT CLBB.  Selain itu ia berharap kepada pihak terkait untuk dapat segera memindahkan alat berat tersebut. 

"Alat tersebut sudah lama berada dibahu jalan menuju Desa kami, kami berharap supaya alat itu cepat dipindahkan," tutupnya. 

Laporan: Supriyadi 
Editor: Dwi Irmayanti 

Korban Tenggelam Dan Hayut Di Sungai Rupit Ditemukan


Rupit - SeputarKito.com, Gabril Sepriansyah alias Dedek (5) anak Ujang, warga KBM Kelurahan Rupit RT 10 Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara yang tenggelam di sungai Rupit sekitar pukul 14.30 WIB pada hari Minggu (7/5/2017) lalu sudah ditemukan oleh Tim gabungan Tagana Muratara, SAR Sumsel, TNI, Kepolisian, Masyarakat di Kelurahan  Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Selasa, 9 Mei 2017.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Muratara, Zainal Arifin Daud melalui akun facebooknya menuliskan bahwa pihaknya bersama tim Tagana Muratara, TNI, Kepolisian dan Tim SAR Sumsel sudah menemukan mayat Gabril yang hilang di sungai Rupit.

"Alhamdulillah, Mayat Gabril yang tenggelam di Sungai Rawas pada hari Minggu, (7/5/2017) sudah di temukan di Desa Karang Dapo," tulis Zainal.

Lanjutnya, Dia bersama tim gabungan mengucapkan terimas kasih atas partisipasi semua pihak selama dua hari proses pencarian mayat Gabril.
"Terima kasih kepada semua pihak, tim SAR Sumsel, Tagana Muratara, Koramil Rupit, Dinkes (Puskesmas Rupit), Polsek Rupit dan Masyarakat Desa Pantai, Desa Rantau Kadam dan Kelurahan karang Dapo yang sudah ikut berpartisipasi menemukan mayat Gabril,” katanya.

Sebelumnya, menurut keterangan Mir (30) korban Gabril bersama adik sepupunya Regi (3) warga yang sama main kapal-kapalan di pinggir sungai Rupit, namun tiba-tiba korban tergelincir dan langsung tenggelam. Bahkan korban sempat melambaikan tangan, namun karena kondisi dalam keadaan sepi maka korban tidak ada yang bisa menyelamatkan.

Melihat korban tidak muncul ke permukaan, Regi pulang dan memberitahukan kepada ibunya bahwa korban tenggelam. Ibu Regi langsung melihat ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun melihat korban tidak ada, kemudian langsung memberitahukan kepada orang tua korban. Mendapat kabar tersebut, ibu korban langsung menangis histeris.

"Dedek itu tenggelam karena tergelincir, kemudian aku pulang ke rumah dan memberitahu ibu bahwa Dedek tenggelam, “ungkapnya.


Ditempat yang sama, Mir (30) ibunda Regi mengatakan bahwa setelah mendapatkan keterangan dari anaknya itu, dia pun langsung memberitahukan kepada ibu korban merupakan kakak perempuannya. "Ya langsung aku beritahukan kepada ibu korban dan langsung memberitahu keluarga untuk melakukan pencarian, “katanya.

Laporan: Supriyadi
Editor: Dwi Irmayanti

Ketua DPD HTI Sumsel: Pembubaran HTI Kedzoliman Rezim Pemerintah

Palembang - SeputarKito.com, Kebijakan pemerintab melakukan pembubaran terhadap ormas HTI langsung di respon oleh HTI Sumsel sebagai bentuk kezaliman pemerintah karena tanpa ada negosiasi atau dialog. 

Hal ini, dinyatakan oleh ketua DPD I HTI Sumsel, Mahmud Jamhur, pembubaran HTI jelas bentuk kedzoliman rezim berkuasa. “Ini bentuk kezoliman pemerintah, tanpa dialog kemudian dibubarkan. Tidak ada dialog dan tiba-tiba saja dibubarkan,” Jamhur saat dikonfirmasi, Senin (8/5).

Menurutnya, pembubaran organisasi tersebut kemungkinan lantaran kepentingan mereka terganggu dengan berbagai kritik yang sering disampaikan oleh HTI kepada pemerintah.

“Kritik itu untuk kebaikan Indonesia. Karena Islam itu tidak bertentangan dengan Pancasila dan tidak pula anti kebhinekaan. Jadi apanya yang dilanggar oleh HTI, bahkan HTI juga tidak pernah mengganggu ketertiban umum,” ungkap dia.

Jamhur mempertanyakan, tindakan penentangan apa yang pernah dilakukan HTI. “Makanya mananya yang menantang? Mana? Islam dan sejarahnya ada Ideologi Islam syariah yakni khilafah. Dan kami merasa ini ada ketakutan rezim,”ucap dia.

Mengenai langkah hukum yang akan diambil, HTI Sumsel sendiri hanya menyerahkan urusan tersebut pada DPP HTI di pusat.“Kalau langkah hukum itu urusan DPP HTI Indonesia yang berada di pusat,” jelas dia.

Sebelumnya,  Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengumumkan pembubaran organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada Senin (8/5/2017) siang. Keputusan ini disampaikan usai rapat terbatas tingkat menteri di jajaran Kemenko Polhukam.

"Mencermati pertimbangan di atas serta menyerap aspirasi, maka pemerintah perlu mengambil langkah hukum secara tegas untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia," ujar Wiranto di kantornya.

Menurutnya, pembubaran HTI ini setelah Presiden Joko Widodo meminta agar organisasi masyarakat (Ormas) yang bertentangan dengan Pancasila dikaji keberadaannya. Wiranto akhirnya mengumpulkan seluruh pimpinan instansi terkait untuk membahas lebih dalam hal tersebut.

Akhirnya, dalam rapat terbatas tersebut dilakukan finalisasi proses pengkajian terhadap keberadaan HTI. Dalam pernyataan resminya, Wiranto menyatakan sebagai ormas berbadan hukum, HTI tidak melaksanakan peran positif untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan untuk mencapai tujuan nasional.

Selain itu, kegiatan HTI terindikasi kuat bertentangan dengan tujuan, azas, serta ciri Pancasila dan UUD Tahun 1945 sebagaimana diatur dalam UU Nomor 17 tahun 2013 tentang Ormas.

“Aktivitas yang dilakukan nyata-nyata telah menimbulkan benturan di masyarakat yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat, serta membahayakan keutuhan NKRI,” jelasnya.

Sumber: Net/Detik
Editor: Dwi Irmayanti 

Minggu, 07 Mei 2017

DPD Perindo Muratara Siapkan Kader Berkualitas dan Militansi Melalui ToT dan LKD


Rupit - SeputarKito.com, partai Perindo melalui pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kabupaten Muratara mengadakan Training of Trainer (ToT) dan Latihan Kader Dasar (LKD) bagi pengurus disemua tingkatan, baik DPD DPC Organisasi sayap maupun DPRT dan eksternal partai Perindo.

Bertempat di Gedung Serba Guna KBM Kelurahan Muara Rupit, Kabupaten Muratara, Acara ToT dan LKD Perindo Muratara dibuka langsung ketua DPW Perindo Sumsel, Febuar Rahman, SH dengan mengusung tema “Melalui ToT dan LKD DPD Perindo Muratara, Kita Tingkatkan Kualitas dan Militansi Kader Menuju Kemenangan Pileg Dan Pilpres Tahun 2019”, Rupit, Minggu, 7 Mei 2017.

Dalam pembukaan ToT dan LKD DPD Perindo Muratara, Ketua DPW Partai Perindo Sumatera Selatan (Sumsel) Febuar Rahman berpesan kepada 107 orang peserta untuk  bersungguh-sungguh dalam mengikuti seluruh materi yang diberikan. Sebagai partai yang baru berdiri dan terus berkembang, Perindo membutuhkan pengurus dan kader militan yang siap membesarkan partai.

“Kita mempersiapkan kader yang berkualitas untuk memenangkan pertarungan di 2019. Karena itu kita harus mempersiapkan sumber daya kader yang bagus dan benar-benar menjadi pejuang,” terangnya.

Senada dengan Febuar, ketua DPD Perindo Muratara, Afrizal, S. Ag, menyatakan kepada kader Perindo Muratara bahwa pentingnya mengikuti ToT dan LKD ini. Baginya, proses ini merupakan tahapan kader untuk mengenal lebih dalam tentang visi-misi, AD & ART dan GBPP (Garis Besar Perjuangan Partai) Perindo. Lanjutnya, sehingga kader berkesempatan mendapatkan tiket atau persyaratan mencalonkan diri untuk mencalonkan diri sebagai dewan maupun kepala daerah.

“Proses ini penting untuk pemahaman kader guna mengenal lebih dalam lagi tentang visi-misi partai, AD & ART dan GBPP partai Perindo sehingga berkesempatan untuk mendapatkan tiket mencalonkan diri sebagai dewan maupun kepala daerah,” katanya.


Lanjut Afrizal, ToT dan LKD ini bagian dari upaya membangun partai untuk menjadi besar. Menurutnya, dalam kesempatan ini merupakan proses peningkatan kualitas dan menjadi sosok militansi untuk partai Perindo menuju kemenang Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.

“Untuk membagun partai yang besar diperlukan kader yang berkualitas dan memiliki jiwa militansi sehingga kemenangan pada Pileg dan Pilpres 2019 mendatang tercapai,” ajaknya.


Pemateri dalam ToT ini, membekali para peserta dengan sejumlah materi, di antaranya materi tentang kepartaian yang meliputi AD/ART hingga visi dan misi Partai Perindo, materi tentang membangun kepribadian, materi tentang kebangsaan dan mikro pengkaderan.

Laporan: Supriyadi
Editor: Dwi Irmayanti

Festival Anak Sholeh, Pedagang Pentol Keliling Kebanjiran Pembeli


Karang Jaya - SeputarKito.com, siapa yang tak kenal pentol bakar? jajanan dengan cita rasa gurih, manis, pedas serta bertekstur kenyal seperti bakso ini ternyata menjadi jajanan yang sering diburu anak-anak. Karena rasanya yang bikin tagih dan harganya yang relatif murah, pentol bakar rupanya juga menjadi jajanan favorit orang dewasa.

Seperti pada acara Festival Anak Sholeh yang berlangsung di Aula Kecamatan Karang Jaya, Minggu, 7 Mei 2017, sejumlah pedagang kaki lima yang menjual pentol bakar ramai pembeli.

"Alhamdulillah hari ini seperti ketiban berkah. tidak perlu menunggu lama 800 tusuk pentol ludes terjual. bahkan banyak pembeli yang kecewa karena kehabisan," ujar salah satu penjual pentol bakar, Agus (30).
Rina, salah satu peserta lomba yang mengaku sangat kecewa karena tak kebagian pentol bakar. Diakuinya, selain menjadi jajanan yang ia tunggu-tunggu, sejak dimulai acara festival ia sudah menahan lapar. Sementara menunggu makan siang dari panitia penyelenggara tak kunjung dapat hingga acara selesai.

"Iya lapar, dari rumah datek bawa bekel. di sini dak dapek makan siang. eh pentolnya, malah habis," keluhnya kesal.

Hal sama disampaikan oleh ketua pelaksana, Baron Dianto, S. Ag saat memberi kata sambutan pada acara tersebut.

"Kami panitia dapat melaksanakan kegiatan ini berkat dukungan dan kerjasama dengan pihak PT DNS.  Dikarenakan dana terbatas, kami (panitia) tidak dapat menyediakan makan siang," tutupnya.

Baca juga: Desa Terusan Juara Umum Pada Festival Anak Sholeh Kecamatan Karang Jaya

Laporan: Supriyadi
Editor: Dwi Irmayanti

Desa Terusan Juara Umum Pada Festival Anak Sholeh Kecamatan Karang Jaya

Karang Jaya - SeputarKito.com, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karang Jaya bekerjasama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Dwinad Nusa Sejahtera (DNS) gelar acara Festival Anak Sholeh yang dipusatkan di Aula Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) pada hari Minggu, 7 Mei 2017.

Acara yang berlangsung satu hari ini, diikuti oleh 600 peserta dari 36 Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) pada lima Desa yaitu Desa Suka Menang, Desa Terusan, Desa Rantau Telang, Desa Tanjung Agung dan Desa Muara Tiku. Masing-masing peserta menunjukkan kebolehan bakatnya di bidang hafalan Asmaul Khusna, lomba praktek sholat baca dan artinya, lomba hafalan juz'ama dan artinya, lomba bacaan doa sehari-hari dan artinya.

Ketua panitia pelaksana, Baron Dianto, S.Ag, mengumumkan pemenang juara dari masing-masing perlombaan mendapatkan 24 peserta yang menjadi pemenang. Desa Terusan menjadi juara umum pada festival anak sholeh ini, disusul juara kedua Desa Suka Menang dan Desa Tanjung Agung sebagai juara umum ketiga.

"Dari hasil penilaian dewan juri tadi, pemenang juara umum pada perayaan festival anak sholeh ini dimenangkan Desa Terusan sebagai juara satu, Desa Suka Menang juara dua dan Desa Tanjung Agung Juara tiga," jelas Baron.


Lanjutnya, penilaian pemenang dinilai langsung oleh dewan juri dari pondok pesantren Kota Lubuklinggau. Bagi peserta yang berkesempatan menang berhak membawa piala, sertifikat dan uang tunai.

"Masing-masing 24 peseta pemenang berhak membawa pulang piala, setifikat dan uang tunai," tambahnya.

Ditempat yang sama, Sefta Yuda (10) yang didampingi oleh Markoni (40) guru TPA nya, mengaku senang mendapat juara satu pada pembacaan hafalan asmaul husna. Dia katakannya, tidak disangka mendapat juara satu yang bisa mengharumkan nama TPA Marakobilla, Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara.

"Senang nian dapat juara satu, dak disangko dari kerja keras latihan kami membuahkan hasil yang mengharumkan nama TPA Marakobilla, Desa Terusan," ucapnya dengan rasa senang..


Laporan: Supriyadi
Editor: Dwi Irmayanti

KUA Karang Jaya Gelar Festival Anak Sholeh



Karang Jaya - SeputarKito.com, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karang Jaya gelar acara Festival Anak Sholeh se-Kecamatan Karang Jaya di Aula Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) pada hari Minggu, 7 Mei 2017.

Dalam acara yang dipusatkan di Aula Kecamatan Karang Jaya ini, diikuti oleh 600 peserta dari 36 Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) lima Desa yaitu Desa Suka Menang, Desa Terusan, Desa Rantau Telang, Desa Tanjung Agung dan Desa Muara Tiku. Masing-masing peserta menunjukkan kebolehan bakatnya di bidang hafalan Asmaul Khusna, lomba praktek sholat baca dan artinya, lomba hafalan juz'ama dan artinya, lomba bacaan doa sehari-hari dan artinya.


Kepala KUA Karang Jaya, Mahifal, S. Ag, menjelaskan acara Festival Anak Sholeh yang diselenggarakan berkat kerjasama dan dukungan penuh Corporate Social Responsibility (CSR) PT Dwinad Nusa Sejahtera (DNS) yang melombakan empat perlombaan untuk mendapatkan juara satu, dua dan tiga.

"Acara yang berlangsung pada hari ini berkat kerjasama dan dukungan PT DNS, adapun perlombaan pada festival anak sholeh ini melombakan empat bidang untuk mendapatkan juara satu, dua dan tiga dari 12 piala," ujar Mahifal saat menyampaikan kata sambutan sebagai perwakilan pemerintah Kabupaten Muratara, Karang Jaya, 7 Mei 2017.

Katanya, acara Festival Anak Sholeh ini perlu digelar, jika memungkinkan diadakan setiap tahun. karena, menurutnya, acara ini bisa untuk mengetahui tingkat keberhasilan para guru TPQ dalam mendidik para santriwan dan santriwatinya dalam mempelajari ilmu agama Islam.

"Acara ini perlu kita gelar bukan kali ini saja, tapi perlu tiap tahun karena ini adalah penting untuk memotivasi para santri dan juga untuk mengetahui ukuran keberhasilan para guru dalam mendidik para santriwan dan santriwati dalam proses mempelajari agama Islam," tambahnya.

Selain itu, dia berharap kedepanya, acara Festival Anak Sholeh ini, dapat dijadikan dasar membangun nilai-nilai agama dan juga merupakan kesempatan untuk menanamkan keimanan dan ketakwaan pada santri guna memberantas krisis akhlak dan moral anak bangsa.

"Bayangkan saja, jika semua peserta menjadi para pendakwah dengan muda kita memberantas krisis akhlak dan moral anak bangsa khususnya di Kabupaten Muratara," ajaknya.

Baca juga: Desa Terusan Juara Umum Pada Festival Anak Sholeh Kecamatan Karang Jaya

Laporan: Supriyadi
Editor: Dwi Irmayanti

Jumat, 05 Mei 2017

Perindo Sumsel Buka Posko Pengaduan Dari OTT Polisi Terhadap Oknum BPN Palembang

Palembang-SeputarKito.com, satreskrim Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palembang melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Palembang, kemarin, Kamis, 4 Mei 2017. 

Dari operasi itu kepolisian mengamankan tiga pegawai BPN yang diduga tertangkap tangan saat melakukan pungutan liar untuk pengurusan sertifikat tanah.

Ketiga pelaku masing-masing dua perempuan dan seorang pria. Seorang perempuan di antaranya berinisial RA yang disebut-sebut duduk di jabatan strategis.

Terungkapnya praktek mafia tanah ini dipercaya telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Advokat Sumatera Selatan (Sumsel) Febuar Rahman yakin sudah banyak korban dari praktek pungli yang dilakukan oknum BPN.

“Kami yakin praktek mafia tanah seperti kasus Rani ini pasti sudah berlangsung lama. Kami juga yakin sudah banyak korbannya,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Sumsel itu, Palembang, Jum’at, 5 Mei 2017. 

Febuar mengatakan, tertangkapnya ketiga pelaku tidak menjamin bahwa onkum terlibat sudah diberantas. Sebab, praktek mafia tanah tidak dapat dilakukan tanpa bantuan pihak lain.

Maka dari itu, Partai Perindo membuka posko pengaduan bagi korban mafia tanah. Pengaduan dapat disampaikan langsung ke kantor Perindo Sumsel di Jalan R. Sukamto No. 64 Palembang.

“Korban hanya perlu membawa bukti-bukti dan menjelaskan kronologis peristiwanya. Dari posko ini kami berharap dapat membokar mafia tanah dan meminta pertanggungjawaban BPN terhadap para korban,” terangnya.

Untuk melayani pengaduan, ungkap Febuar, Perindo telah menyiapkan advokat-advokat muda yang sangat konsen dalam penegakan hukum. Di antaranya, Afifuddin Batubara, M. Jasmadi Pasmeindra dan Sabella Liberty.

“Kami juga minta agar aparat harus pro aktif dan jadikan OTT ini sebagai pintu masuk membongkar, membasmi mafia tanah yang sangat meresahkan masyarakat,” tegasnya.

Sumber: hallosumsel
Editor: Dwi Irmayanti 

Kamis, 04 Mei 2017

Ishak Mekki: Muratara Terancam Human Traficking

Muratara - SeputarKito.com, pemerintah daerah kabupaten (pemkab) Musi Rawas Utara (Muratara) mengelar acara Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang di halaman kantor Bupati Muratara, Kamis, 4 Mei 2017. 

Pada acara ini dihadir langsung oleh wakil Gubernur Sumatera Selatan, H Ishak Mekki, yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana perdagangan Orang (GT-PPTPPO) Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam kesempatan pidatonya,  Ishak menyampaikan bahwa perdagangan orang atau Human Traficking adalah ancaman serius negara, maka dari itu Pemerintah sangat serius untuk melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan. Tidak terkecuali juga di Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

"Perdagangan orang merupakan ancaman serius negara kita, pemerintah pusat, provinsi dan kota/kabupaten sangat serius melakukan upaya terjadinya human traficking di negeri kita," ujarnya saat menyampaikan pidatonya, Rupit, Kamis, 4 Mei 2017. 

Menurutnya, sasaran para pelaku tindak pidana perdagangan orang adalah perempuan dan anak-anak yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan himpitan ekonomi. 

"Kasus tindak pindana perdagangan orang rata-rata yang menjadi korbanya adalah perempuan dan anak-anak. Hal ini dikarenakan masalah ekonomi serta rendahnya pendidikan," tambahnya. 

Dia berharap kepada semua elemen baik masyarakat dan pemerintah harus berperan aktif dalam mencegah tindak pidana perdagangan orang.

"Diharapakan masyarakat untuk lebih waspada dan jangan tergiur dengan gaji tinggi dan tak wajar yang di tawarkan, apalagi tidak sesuai dengan tingkat pendidikan," pinta Ishak.

Ishak mekki juga meyakini di bawah kepemimpinan Syarif-Devi, pembangunan di Kabupaten Muratara akan sejajar dengan kabupaten lainnya.

Senada, H Devi Suhartoni Wakil Bupati Muratara berharap peran serta masyarakat dan pemerintah, baik itu pemerintah desa sampai kabupaten dapat lebih ditingkatkan dalam hal pencegahan terpadu.

"Untuk saat ini di kabupaten Muratara belum ada laporan korban kasus tindak pidana perdagangan orang," imbuh Wabup.


Laporan: Ucok Sevrawan
Editor: Dwi Irmayanti

Ambulan Perindo Muratara Bantu Antar Jenazah Korban Lakalantas


Karang Jaya-SeputarKito.com, partai Persatuan Indonesia (Perindo) melalui Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ikut perhatin terhadap korban lakalantas di jalan Lintas Sumatera Dusun VII, Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara pada pukul 19:00 WIB, Rabu, 3 Mei 2017. 

Pengurus DPD Perindo Muratara, Icandra Tanjung setelah mendapat informasi dari medsos langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan membesuk para korban di Puskesmas Karang Jaya. 
Menurut Icandra Tanjung, lakalantas ini menimpa satu keluarga dari warga Kem 200 Perumahan Lonsum,  Desa Air Bening, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, yakni Fitria (31), Lia (28) dan Robi (6) sedangkan empat lainnya masih dirawat intensif di Rumah Sakit Sobirin Lubuk Linggau yakni Rojali (40), Setia Budi (45), Wawan (18) dan Ulfa (6).

"Begitu dapat kabar kita langsung meluncur ke TKP dan Puskesmas Karang Jaya untuk membantu saudara kita yang mendapatkan musibah," terang Icandra Tanjung saat membesuk para korban, Karang Jaya, Rabu, 3 Mei 2017. 
Katanya, sebagai manusia tentu kita peduli dengan musibah yang dihadapkan orang lain. Dikesempatan itu, dia berusaha membantu semampunya dengan menolong yang luka-luka dan mengantar korban yang meninggal dunia dengan ambulan periode. 

"Selain kita berharap kepada keluarga untuk tabah dan sabar kita juga membantu mengatar pulang korban yang meninggal dunia dengan menggunakan mobil ambulan perindo," tambahnya. 

Diketahui dari saksi mata,  Bustomi (50) kecelakaan tabrakan ini terjadi saat tujuh orang penumpang yang dikemudi oleh Satya Budi (45) mini bus Terios  nopol BG 1516 GA melaju kencang dari arah Lubuklinggau bertabrakan dengan mobil tangki nopol BG 8587 UH dari arah berlawanan. 

"Mobil Terios tadi datang dari arah Lubuklinggau. Itu mobil taksi yang membawa pulang penumpang usai belanja. Penumpangnya ada enam orang dan satu sopir," terang Bustomi.

Laporan: Supriyadi 
Editor: Dwi Irmayanti 

Rabu, 03 Mei 2017

Tabrakan Maut Di Jalan Lintas Sumatera, Desa Terusan

Terusan-SeputarKito.com, telah terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dijalan lintas Sumatera, Dusun VII (Aiko), Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, pukul 19:00 WIB, Rabu, 3 Mei 2017. 

Menurut saksi mata,  Bustomi (50) mobil mini bus Terios dengan Nomor Polisi BG 1516 GA melaju kencang dari arah Lubuklinggau menuju Rupit, bertabrakan dengan mobil tangki pengangkut minyak mentah dengan nopol BG 8587 UH dari arah berlawanan.

"Mobil Terios tadi datang dari arah Lubuklinggau. Itu mobil taksi yang membawa pulang penumpang usai belanja. Penumpangnya ada enam orang," terang Bustomi.

Lanjutnya, enam korban penumpang dan satu orang sopir mobil Terios yang dikemudi oleh Satya Budi (45) warga Kem 200, Air Bening , Rawas Ilir, Muratara sudah dilarikan ke Puskesmas Karang Jaya. Sedangkan sopir dan penumpang mobil tangki pengangkut minyak mentah milik PT Saliraya Merangin II tidak diketahui keberadaannya di Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

"Tadi korban dalam mobil Terios sudah kita bantu untuk dilarikan ke Puskesmas Karang Jaya, sedangkan sopir dan penumpang mobil tangki minyak tidak diketahui keberadaanya," tambahnya. 
Sementara itu, Icandra Tanjung yang mendapatkan informasi dari media sosial langsung membesuk para korban di Puskesmas Karang Jaya. Menurutnya, dari enam orang penumpang  dan sopir mobil Terios tersebut tiga orang meninggal dunia yaitu Fitria (31), Lia (28) dan Robi (6) sedangkan empat orang lainnya diralikan kerumah sakit Lubuk Linggau. 

"Begitu dapat informasi, kita langsung meluncur ke TKP dan Puskesmas Karang Jaya untuk membesuk para korban. Tadi ada tiga orang yang meninggal dunia yang kesemuanya adalah warga Kem 200 Perumahan Lonsum, Desa Air Bening, Kecamatan Rawas Ilir," jelas Icandra Tanjung. 

Laporan: Supriyadi 
Editor: Dwi Irmayanti 

DESA PONGGOK HASILKAN 6,5 M PERTAHUN

Foto: Sumber (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)
MADIUN-SeputarKito.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Eko Putro Sandjojo meminta para kepala desa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencontoh kinerja aparat Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Menurut Eko, kreativias aparat desa di Kecamatan Polanharjo itu mampu mendongkrak pendapatan pengelolaan pemandian tua yang sangat fantastis di daerah itu dari Rp 5 juta per tahun menjadi Rp 6,5 miliar per tahun.

Yang dimaksudkan Eko adalah bekas tempat pemandian tua yang tidak terurus di desa tersebut. Pemandian itu kemudian dibenahi dan kini menjadi salah satu destinasi menarik di Klaten. Obyek wisata bernama Umbul Ponggok itu kian terkenal setelah foto-fotonya tersebar ke media sosial.

"Setelah dirapikan, dikasih sofa, motor, kuda lumping, ikan, dikasih kamera di dalam air. Jadi para pengunjung bisa berenang sambil selfie di dalam air," kata Eko saat berkunjung di Desa Metesih, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Senin 26 September 2016.

Setelah disulap menjadi obyek wisata kekinian, kata Eko, pemandian Ponggok mampu mengundang wisatawan dari berbagai daerah. Kini badan usaha milik desa (BUMDes) tersebut mampu memperoleh pendapatan Rp 6,5 miliar per tahun dengan keuntungan bersih mencapai Rp 3 miliar dari tempat tersebut.

"Keuntungannya digunakan untuk pemberdayaan usaha BUMDes yang lain. Usaha itu mulai dari penyediaan fasilitas air bersih, homestay hingga tempat makan," kata Eko.

Menurut dia, kesuksesan aparat Desa Ponggok mendongkrak pendapatan dari pengelolaan pemandian tua itu bukan tanpa sebab. Aparat desa setempat mendirikan BUMDes yang mampu mempercepat terwujudnya desa mandiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa. Kondisi itu menjadikan BUMDes Ponggok sebagai percontohan nasional.

Eko mengatakan, tahun ini pemerintah pusat memberikan bantuan dana sebanyak Rp 46, 8 triliun kepada 74.754 desa di seluruh Indonesia. Rata-rata setiap desa mendapatkan dana sebesar Rp 600 juta hingga Rp 700 juta. Masih ada tambahan bantuan dari pemerintah provinsi dan kabupaten dengan besaran nilai berbeda-beda di setiap Desa.

Eko menjelaskan, dana desa tiap tahun akan ditingkatkan. Tahun ini jumlahnya hampir 47 triliun dan ditingkatkan menjadi Rp 70 triliun. Pada tahun berikutnya, akan bertambah lebih besar lagi dari Rp 70 triliun menjadi Rp 103 triliun, dan naik lagi menjadi Rp 111 triliun di periode berikutnya.

Ditemui di tempat yang sama, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ahmad Erani Yustika mengatakan, saat ini hanya 13.000 desa yang memiliki BUMDes.

Sekertaris Daerah Kabupaten Madiun Tontro Pahlawanto menyebutkan bahwa pada 2016 sudah terdapat 72 BUMDes di Kabupaten Madiun. Hanya saja, keberadaan BUMDes masih dalam tahap pembentukan kelembagaan, "Orientasi desa tahun ini masih ke arah infrastruktur," kata Tontro.

Sumber: Kompas
Editor: Dwi Irmayanti

TAMPIL BEDA DARI BIASANYA PADA PERAYAAN ISRA MI'RAJ DESA RANTAU TELANG


Rantau Telang-Seputarkito.com, Himpunan pemuda pemudi Desa Rantau Telang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang tergabung dalam Ikatan Remaja masjid (Irmas)  mengelar perayaan Hari Besar Islam pada peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 H.

Pantauan wartawan SeputarKito.com, acara perayaan Isra Mi'raj Nabi Muhammad yang digelar di Masjid At-Taqwa,  Desa Rantau Telang, pada hari Sabtu, 29 APRIL 2017 lalu berjalan lancar dan sukses dengan penceramah ustaz Aidil Fitrisyah Musa dan dihadiri oleh ratusan masyarakat Desa Rantau Telang dan sekitarnya.

Menurut ketua pelaksana, Ucok Sevrawan, acara ini tampil beda dari tahun ketahun dengan tingkat animo masyarakat yang tinggi, "Perayaan isra miraj kali ini digelar agak berbeda dari Tahun sebelum nya, yang mana pada tahun sebelum nya belum begitu meriah dan antusias nya masyarakat dalam menyambut isra mi'raj kali ini," terang Ucok saat berbicang dengan SeputarKito.com, Rabu, 23 Mei 2017. 

Tambahnya, perayaan Isra Miraj ini sudah terancang sebelumnya dari jauh-jauh hari oleh ikatan remaja Masjid Rantau Telang dengan menggandeng ustaz Aidil Fitrisyah Musa dari Kota Lubuk Linggau. Selain itu, dia ucapkan rasa terimah kasihnya kepada kepala Desa Rantau Telang yang suport terhadap kegiatan ini IRMAS Desa Rantalu Telang.

Ditempat yang sama, Kades Desa Rantau Telang Arozak, mengaku  bangga dengan kerja keras pemuda-pemudi Desanya. Ia senang dan bangaa terhadap semangat acara yang sudah berjalan sesuai harapan.

“Terima kasih atas dukungan atas kerja keras pemuda-pemudi Desa Rantau Telang. Kita bangga memiliki Irmas yang antusias dan semangat mengadakan acara seperti ini sehingga masyarakat merasa bangga dengan pemuda pemudi desa Rantau telang yang kreatif dan inovatif,” jelas Arozak saat menyampaikan kata sambutan pada perayaan Isra Mir’aj, Rantau Telang, Sabtu, 29 April 2017.

Sementara itu, penceramah ustaz Aidil Fitrisyah Musa menyampaikan inti dari perayaan Isra Mir’aj adalah meneladani sifat Rasul SAW, karena menurutnya, berkat perjuangannya yang begitu besar dan kuat umat Islam dapat menikmati manfaat dan hikmah di balik perjuangannya. 

“Inti dari perayaan Isra Mi’raj adalah meneladani sifat Rosul dan menerapkan sholat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari berkat perjuangan Nabi Muhamad, kewajiban sholat kita yang jumlah dulu berjumlah 50 raka'at menjadi 5 raka'at,” terang ustaz Boy saat menyampaikan ceramahnya.

Ditambahkan ustaz Gaul, sapaan akrabnya, “Andai saja sholat kita di tetapkan 50 raka'at mungkin manusia di muka bumi tidak sanggup menjalani nya,” imbuhnya.


Di akhir ceramahnya, dia berpesan kepada jamaah untuk dapat mengambil makna dan hikmah dalam peringatan Isra Mi'raj, “Apa yang kita lakukan untuk masa akhirat kita amalkan, apa yang pernah kita lakukan untuk kebaikan dan orang lain kita kerjakan,” ajaknya.

Laporan: Ucok Sevrawan
Editor: Dwi Irmayanti

Sabtu, 29 April 2017

KADES DIHIMBAU PASANG SPANDUK PENGUNAAN ANGARAN DESA


CIREBON - SeputarKito.com, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjoyo, menginstruksikan kepada kepala desa di seluruh Indonesia untuk memasang spanduk rincian anggaran dan bioskop desa sehingga terciptanya transparansi dan pembangunan ekonomi desa.

"Nanti para kepala desa harus membuat spanduk anggaran tentang dana desa," kata Eko Putro saat berkunjung ke Desa Pabedilan Kaler, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat, 28 April 2017. 
Selain membuat spanduk, Eko mengimbau agar kepala desa mempunyai insiatif untuk memanfaatkan balai desa sebagai ajang pertumbuhan ekonomi dengan membuat bioskop desa yang didalamnya itu bisa di topang masyarakat untuk berwirausaha.

"Kedatangan saya ke sini karena minggu lalu didatangi bidan-bidan desa asal Cirebon yang membuat saya sangat terharu dengan keberanian bidan-bidan ini," paparnya.

Ia menjelaskan, bagi kepala desa yang tidak membuat spanduk tentang anggaran desa maka pemerintah tidak akan memberikan insentif kepada desa tersebut, hanya akan mendapatkan Rp800 juta per tahun yang seharusnya bisa mendapatkan Rp1,3 miliar.

"Disamping memasang spanduk kepala desa juga wajib menjalankan empat program dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yakni pengembangan produk unggulan desa (prudes), mengembangkan badan usaha milik desa, membangun embung air desa, dan membangun sarana olahraga desa," pungkasnya.

Sumber: Okezone
Editor: Dwi Irmayanti 

Jumat, 28 April 2017

LAMAN SITUS TELKOMSEL DIBAJAK

Jakarta - SeputarKito.com,  Website telkomsel pagi ini tidak dapat diakses akibat deface hacker. Alih-alih menampilkan laman depan telkomsel saat mengetikkan alamat situs operator plat merah ini, pengguna malah disuguhkan laman hitam yang menuntut Telkomsel untuk menurunkan tarif internet.

Saat ini laman situs Telkomsel tak lagi dapat diakses. Namun, hasil pencarian di mesin pencari masih menunjukkan kata Fuck Telkomnyet, untuk situs www.telkomsel.com. 

Dalam laman pengganti ini, hacker menggunakan kata kasar untuk mengungkapkan kekecewaannya atas tarif internet Telkomsel. Ia juga berharap agar kuota internet yang dijual oleh Telkommsel tidak terbagi dalam banyak jaringan, baik 2G/3G/4G. 

Ia juga menyatakan ketidaksetujuannya atas layanan streaming film dan kuota musik. Dalam laman deface ini ua juga menyebutkan beberapa penyedia layanan streaming tersebut, diantarnya HOOQ dan VIU. 

Menanggapi hal ini, Adita Irawati, Vice president Corporate Communication Telkomsel, menyampaikan permohonan maafnya atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan. Menurutnya, saat ini Telkomsel tengah melakukan penelusuran dan perbaikan yang dibutuhkan agar pelanggan dan masyarakat bisa segera mengakses lagi www.telkomsel.com.

Jika pelanggan Telkomsel membutuhkan informasi produk dan layanan Telkomsel, Ira mengimbau pengguna bisa mendapatkannya melalui saluran Telkomsel lain seperti aplikasi MyTelkomsel, Call Center, dan GraPARI.

Sumber: Net/Cnn
Editor: Dwi Irmayanti

Rabu, 26 April 2017

CATATAN DIBALIK PENGHARGAAN MURATARA

Muratara-SeputarKito.com, Penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sebagai Kabupaten Daerah Otonomi Baru (DOB) bekinerja terbaik di wilayah bagian barat tahun 2017 pada 25 April 2017 lalu, selain mendapat apresiasi masyarakat ternyata juga menimbulkan banyak tanya.

Seperti yang diungkapkan salah satu pemuda Muratara, Abdul Aziz kepada SeputarKito.com, Rabu 26 April 2017. Dikatankannya, perlu penjelasan lebih detail terhadap indikator pencapain tersebut sehingga Muratara mendapat penghargaan pada Otoda ke-XXI di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 25 April 2017.

“Saya pribadi tentu sangat mengapresiasi dengan Pemerintah Muratara atas penghargaan ini, akan tetapi perlu dijelaskan indikator-indikator apa dari pencapaian yang dinilai baik, sehingga Pemkab Muratara mendapat penghargaan tersebut,” terangnya.

Baca juga: Lima Pencapaian, Muratara Dapat Penghargaan

Ditambahkannya, penghargaan yang didapatkan Muratara melalui Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Muratara ini belum menjadi kepuasan masyarakatnya. Pasalnya, penghargaan itu tidak singkron dengan kenyataan di Muratara.

Menurut Aziz, selain rasa senang dan bangga atas pemberian penghargaan oleh Kemandagri kepada pemkab Muratara. Dia juga prihatian dibalik penghargaan pencapaian tersebut. Sebab, baginya pencapaian Muratara itu belum subtansial.

"Pencapaian itu belum subtansial contoh dibidang pendidikan, masih banyak anak-anak yang putus sekolah di desa-desa Kabupaten Muratara. Masih ditemukan pembangunan fasilitas umum yang tidak memadai.  Misalnya, masih banyak jalan yang rusak dan berlobang," jelas Aziz.

Kembali dia katakan, masih banyak lagi pekerjaan rumah Pemkab Muratara harus tuntaskan. Selain itu, dia berharap pemkab terus memicu semangatnya dalam bekerja untuk melepas status Muratara dari daerah tertinggal. Dijelaskannya, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur dasar, layanan umum dan tata kelolah keuangan daerah.

"Pemkab Muratara harus lebih giat lagi untuk bekerja dengan harapan Muratara terlepas dari daerah tertinggal, misalnya, keamanan, masih banyak pemberitaan yang menyebutkan salah satu Desa di Muratara kampung begal," harapnya.

Senada dengan Aziz, kepala Sekolah Dasar (SD) Muara Batang Empuh, Nurhamda, beranggapan pemerintah daerah Muratara masih kurang perhatian terhadap pendidikan. Menurutnya, meskipun sekolahnya mendapat peringkat akreditasi B belum sebanding dengan sarana prasarana pada umumnya.

"Senang kita mendapatkan penghargaan itu. Tapi sayang, dibalik itu belum ada bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah terhadap fasilitas, sarana, prasarana, dan penunjang lainnya," tuturnya.